Sebagai salah satu kerajaan tertua di Nusantara, Tarumanegara juga dikenal dengan sistem pemerintahan yang mapan. Teknologi, peraturan serta strategi perangnya tidak diragukan. Perluasan kekuasaan dengan cepat dilakukan mulai dari awal berdiri. Wilayah kekuasaan kerajaan Tarumanegara meliputi 48 raja dari kerajaan yang ada. Membentang dari daerah Teluk Lada Pandeglang hingga ke daerah Purbalingga di Jawa Tengah.
Wilayah yang Dikuasi Kerajaan Tarumanegara
Berdasarkan total wilayah kekuasaan kerajaan tarumanegara mulai dari masa pemerintahan Purnawarman hingga yang terakhir sudah meliputi banyak daerah termasuk Jawa Tengah. Kerajaan di luar batas negeri pasundan yang berada dalam naungannya adalah Puwalingga, Purwakerta, Purwagaluh, Kubang Giri, dan juga Pasir Tambang. Sedangkan wilayah pasundan diantaranya Indihayang, Pasir Sanggarung, pasir Muara, Duakalapa, Sundapura, Rajatapura, Wanajati, Purwa Dalem, Kosala, dan masih banyak lagi.
Perluasan wilayah yang dilakukan berlangsung hingga 12 kali kepemimpinan. Mulai dari raja pertama Purnawarman hingga raja terakhir Linggawarman yang akhirnya mengalami keruntuhan. Kejayaan dan penguasaan daerah-daerah tersebut terjadi pada masa generasi pertama hingga ke 4. Kemudian mengalami banyak penurunan yang berakhir di generasi ke 12.
Runtuhnya kekuasaan Tarumanegara dilatarbelakangi oleh peristiwa penurunan tahta kepada menantu Linggawarman dari generasi ke 12. Pada akhirnya sang menantu meninggalkan tanggung jawabnya dan memilih mendirikan kerajaan baru. Karena baginya Tarumanegara sudah tidak memiliki eksistensi dan kekuatan seperti 4 generasi awal. Selain itu, gempuran dari Majapahit membuatnya kalang kabut dan sulit untuk bertahan dan mempertahankan kekuasaannya.
Namun, sisa-sisa kejayaannya masih tertinggal dengan bentuk prasasti yang menunjukkan kemapanan kehidupan sosial, ekonomi, politik serta budayanya. Mulai dari candi, artefak, hingga 7 prasasti yang berisi cerita kegagahan Purnawarman sebagai raja yang bijaksana dan penuh kasih sayang kepada rakyatnya. Hingga keberadaannya juga tertulis dalam sumber yang diterbitkan di luar negeri karena kuasa dan kekuatan yang dimilikinya.
Kepandaian dan ketangkasan pemimpin Tarumanegara pada generasi satu hingga empat ditunjukkan dengan inovasi-inovasi yang dilakukan. Mulai dari pembuatan sungai, hingga pengaturan lalu-lintas perdagangan maritim. Ketangkasan dalam menyusun kebijakan dan membuat strategi perang kemudian membawanya pada perluasan wilayah hingga melampaui perbatasan Pasundan.
Walaupun pada akhirnya harus mengalami kekalahan karena serangan dan juga tekanan dari kerajaan Majapahit yang ingin merebut kembali bagian daerah Jawa Tengah. Ketangkasan dan kepandaian penyusunan strategi tidak diwarisi oleh generasi ke lima dan generasi ke 12, hingga akhirnya harus mundur dan menyerahkan kembali daerah Puwalingga, Purwakerta, Purwagaluh, Kubang Giri, dan juga Pasir Tambang.
Eksistensi dan kegagahanya mulai memudar seiring waktu. Pemimpin penerus tidak bisa mempertahankan kekuasaan yang pernah direbut dan dibawahi kerajaan Tarumanegara. Wilayah kekuasaan kerajaan tarumanegara berkurang, dan mencapai keruntuhan pada tahun 669. Kemudian berganti nama menjadi kerjaan Sunda.
Originally posted 2020-12-05 07:38:00.
